MAKALAH TENTANG PERILAKU MENYIMPANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas sosiologi. Dengan
dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca.
Perilaku menyimpang adalah segala tingkah laku individu atau kelompok yang
malanggar nilai dan norma yang ada dalam suatu kelompok atau masyarakat.
Perselisihan pendapat antar warga
sering kali meledakkan konflik sosial. Bak api yang menyambar tumpukan kayu
kering, konflik kemudian melibatkan banyak pihak dan memakan korban yang besar.
Harta benda mereka yang dianggap lawan menjadi halal untuk dihancurkan. Bahkan korban
jiwa pun kadang tidak bisa dihindari. Berlangsunglah aneka perilaku yang
melanggar kaidah sosial. Terjadinya
perilaku menyimpang menunjukkan kegagalan sosialisasi yang dijalani individu.
Seperti halnya dengan materi sosiologi yang lain, perilaku menyimpang mempunyai
jenis-jenis dan ciri-ciri.
1.2. Rumusan Masalah
1.
Pengertian
Perilaku Menyimpang
2.
Macam-Macam
Perilaku Menyimpang
3.
Pencegahan
Perilaku Menyimpang
1.3. Tujuan
Tujuan
penulisan untuk makalah ini adalah :
1.
Memenuhi
salah satu tugas Mata Pelajaran Sosiologi
2.
Untuk
mengetahui perilaku menyimpang
3.
Untuk
mengetahui jenis-jenis perilaku menyimpang
4.
Mengetahui
cara mencegah perilaku
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang adalah suatu
perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku
dalam masyarakat. Dengan kata lain penyimpangan (deviation) adalah segala pola
perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri terhadap kehendak masyarakat.
2.2.
Macam-Macam
Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang dapat kita golongkan atas tindakan kriminal
atau kejahatan, penyimpangan seksual, penyimpangan dalam bentuk pemakaian, dan
pengedaran obat terlarang, serta penyimpangan dalam gaya hidup.
1.
Tindakan
kriminal atau kejahatan
Tindak kriminal maupun kejahatan umumnya bertentangan dengan
norma sosial, dan norma agama yang berlaku di masyarakat. Yang termasuk ke
dalam tindakan kriminal antara lain: pencurian, penganiayaan, pembunuhan,
penipuan, pemerkosaan, dan perampokan. Tindakan kejahatan ini biasanya
menyebabkan pihak lain kehilangan harta benda, cacat tubuh bahkan kehilangan
nyawa. Tindak kejahatan mencakup pula semua kegiatan yang dapat mengganggu
keamanan dan kestabilan negara, seperti korupsi, makar, subversi, dan
terorisme.Emile Durkheim menyebut penyimpangan sebagai kejahatan.sedangkan ahli
sosiologi lain membuat klasifikasi berbeda. Light, Keller, dan Calhoun
membedakan tipe kejahatan menjadi empat yaitu:
a. Kejahatan tanpa korban (crime without victim)
Kejahatan ini tidak mengakibatkan
penderitaan pada korban akibat tindak pidana orang lain. Contoh perbuatan
berjudi, penyalahgunaan obat bius, mabuk-mabukan.Meskipun tidak membawa korban,
perilaku-perilaku ini tetap dogolongkan sebagai perilaku menyimpang oleh
masyarakat. Kejahatan seperti ini dapat mengorbankan orang lain apabila
menyebabkan tindakan negatif lebih lanjut.
b. Kejahatan terorganisasi (organized crime)
Pelaku kejahatan merupakan komplotan
yang secara berkesinambungan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan uang
atau kekuasaan dengan jalan menghindari hukum. Misalnya komplotan korupsi
peminjaman uang dengan bunga tinggi (rentenir).Kejahatan terorganisasi yang
melibatkan hubungan antarnegara disebut kejahatan terorganisasi
transnasional.Contoh penjualan bayi ke luar negeri, jaringan narkoba
internasional.
c. Kejahatan kerah putih (white collar crime)
Kejahatan ini merupakan tipe
kejahatan yang mengacu pada kejahatan yang dilakukan oleh orang terpandang atau
orang yang berstatus tinggi dalam rangka pekerjaannya.Contoh, penghindaran
pajak, penggelapan uang perusahaan oleh pemilik perusahaan, atau pejabat negara
yang melakukan korupsi.
d. Kejahatan korporat (corporate crime)
Kejahatan ini merupakan jenis kejahatan yang dilakukan atas
nama organisasi dengan tujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian.
Misalnya, suatu perusahaan membuang limbah racun ke sungai dan mengakibatkan
penduduk sekitar mengalami berbagai jenis penyakit.
2.
Penyimpangan
Seksual
Penyimpangan seksual
adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Contoh :
a.
Perzinahan ialah hubungan seksual di luar nikah.
b.
Lesbianisme ialah hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama
wanita.
c.
Homoseksual ialah hubungan seksual yang dilakukan oleh sesama
lelaki.
d.
Kumpul kebo ialah hidup seperti suami istri tanpa nikah.
e.
Sodomi ialah hubungan seks melalui anus.
f.
Transvestitisme ialah memuaskan keinginan seks dengan mengenakan
pakaian lawan jenis.
g.
Sadisme ialah pemuasan seks dengan menyakiti orang lain.
h.
Pedophilia ialah memuaskan keinginan seks dengan mengadakan kontak seksual
dengan anak-anak.
3.
Pemakaian
dan Pengedaran Obat Terlarang
Penyimpangan dalam bentuk pemakaian dan pengedaran obat
terlarang merupakan bentuk penyimpangan dari nilai dan norma sosial maupun
agama. Akibat negatifnya bukan hanya pada kesehatan fisik dan mental seseorang,
tetapi lebih jauh pada eksistensi sebuah negara.contoh obat terlarang adalah
narkotika (ganja, candu, putaw), psikotropika (estasy, amphetamine, magadon),
dan alkohol.Penyalahgunaan obat-obat terlarang memang lebih banyak terjadi pada
kaum remaja karena perkembangan emosi mereka yang belum stabil, cenderung ingin
mencoba, kepribadian yang cenderung asosial (tidak mempertimbangkan orang lain.
Menurut
Dr. Graham Baliance, kaum remaja lebih mudah terjerumus pada
4.
Penyimpangan
Dalam Bentuk Gaya Hidup
Penyimpangan dalam
bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya antara lain sikap arogansi dan
eksentrik. Sikap arogansi antara lain kesombongan terhadap sesuatu yang
dimilikinya seperti kekayaan, kekuasaan dan kepandaian. Sikap arogan bisa saja
dilakukan seseorang yang ingin menutupi kekurangan yang dimilikinya. Sikap
eksentrik ialah perbuatan yang menyimpang dari biasanya sehingga dianggap aneh,
seperti anak-anak memakai anting-anting atau benda lainnya yang biasa dikenakan
wanita dan seniman atau pemuda yang berambut panjang.
Anthony Giddens menambahkan
satu jenis kejahatan, yaitu kejahatan pemerintahan (governmental crime).
Contoh, pemerintahan Polpot yang membantai jutaan penduduk Vietnam. Selain itu,
dengna berkembangnya teknologi informasi, muncul jenis kejahatan baru yang
dinamakan kejahatan dunia maya (cyber crime). Contoh, peryebaran virus
komputer, pornografi, pencurian kartu kredit, atau merusak sistem sebuah
organisasi.
Tindakan yang menyimpang
tidak akan terjadi apabila orang-orang memiliki memiliki kecenderungan untuk
lebih mementingkan kaidah-kaidah yang dominan dan disertai kesadaran untuk
melaksanakannya. Pudarnya kesadaran dan kepercayaan masyarakat terhadap suatu
norma akan menyebabkan masyarakat tersebut hidup dalam ketidakteraturan
(anomie) dan dihadapkan pada berbagai masalah sosial.
2.3. Pencegahan Perilaku Menyimpang
Salah satu cara untuk mencegah
perilaku meyimpang adalah dengan penanggulangan sejak dini. Strategi yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Penanganan
di Lingkungan Sekolah
Salah satu penyebab anak usia sekolah nakal karena tidak
memiliki sistem nilai sebagai pedoman dalam kehidupanya.
a. Pendekatan Moral dan Hukum (PPKN)
PPKn merupakan bidang studi yang
mengajarkan nilai, norma, dan moral kepada siswa, untuk itu guru PPKn memeliki
kewajiban untuk ikut menyelesaikan masalah kenakalan remaja.
b. Pendekatan melalui Bimbingan Konseling (BK)
Bimbingan konseling sangat berperan
dalam menangani masalah siswa (remaja).Melaui BK diharapkan siswa mau
menyampaikan masalah yang dihadapinya, karena BK memiliki keahlian khusus dalam
bidang psikologi.
2.
Penanganan
di lingkungan keluarga
Keluarga sebagai tempat pendidikan anak pertama harus lebih
peka terhadap perkembangan perilaku anaknya, Menjaga hubungan baik antara orang
tua dan anak, Memberi nasihat mana yang dianggap baik dan benar, dan
Harus saling keterbukaan antar anggota keluarga.
3.
Penanganan
Di Lingkungan Masyarakat (Bidang Sosial)
Kepedulian masyarakat terhadap masalah remaja perlu
ditingkatkan. Hal Ini bisa dilakukan dengan cara mengawasi
kegiatan remaja dalam masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Perilaku menyimpang adalah tindakan yang tidak sesuai dengan
norma-norma dan nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat. Penyebab perilaku
menyimpang, yaitu, Ketidaksanggupan menyerap nilai dan norma yang berlaku
dalam masyarakat, Proses belajar yang menyimpang, Ketegangan antara kebudayaan
dan struktur sosial, Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan
menyimpang, Akibat proses sosialisasi yang tidak sempurna, Desakan faktor
ekonomi, dan sebagainya.
Perilaku menyimpang ada yang bersifat positif (yang dapat di
terima masyarakat) dan bersifat negatif (Yang tidak dapat diterima
masyarakat) Terdapat berbagai jenis perilaku menyimpang yang terjadi selama
ini. Perilaku menyimpang harus segera ditangani dengan cara Penanganan di
Lingkungan Sekolah, Penanganan di lingkungan keluarga, dan Penanganan Di
Lingkungan Masyarakat (Bidang Sosial).
MAKALAH PERILAKU MENYIMPAK VERSI MS. WORD Klik Disini
Lainya :
Cara Merubah Windows XP SP2 Menjadi SP3 Tanpa Instal Ulang
Comments
Post a Comment